Untuk Diri Terus Istiqomah

Kamis, 30 September 2010

Uang

"Uang belum pernah dan tak akan pernah membuat manusia bahagia. Makin banyak oarang punya uang, makin banyak lagi yang dia inginkan. Uang membuat orang terus menerus mengisi sesuatau yang kosong"

*Benjamin Franklin (1706-1790)

Rabu, 29 September 2010

Filosofi Furin Kazan

Dasar dari Furin Kazan adalah Angin, Hutan, Api dan Gunung .. sifat Angin
yang selalu berubah dan kadang menghancurkan dikombinasikan dengan sifat
Hutan yang misterius ditambah dengan sifat Api yang membakar menghanguskan
dan diikuti oleh sifat Gunung yang kokoh tak tergoyahkan, suatu kombinasi
yang sangat dahsyat bila digabungkan.

Kombinasi antara sifat menyerang [angin dan api] serta sifat bertahan [hutan
dan gunung] menyebabkan musuh kesulitan memenangkan peperangan.

Alam memang menunjukan contoh yang sangat baik, angin seberapa hebatnya
suatu saat akan reda, hutan pun betapa lebatnya juga bisa tak berdaya dengan
cuaca, api suatu saat akan surut bila sumber bahan bakarnya habis tetapi
gunung akan tetap berdiri kokoh sampai saatnya meledak ... begitu pula yang
dialami keempat tokoh tadi, hanya Ieyasu Tokugawa yang bersifat seperti
gunung lah yang mempunyai sejarah paling panjang, keturunannya menguasai
Jepang selama lebih dari 200 tahun.

Ketergesaan (sifat angin), ketertutupan (sifat hutan), kemarahan (sifat api)
ternyata memang harus takluk dengan kesabaran (sifat gunung) ..tetapi sampai
dimana tingkat kesabaran kita ... waktulah yang akan mengujinya.

Furin Kazan mengajarkan kita mengenali sifat alam dan mempelajarinya untuk
kita jadikan sebagai petunjuk asal kita bisa mengendalikan dan menerapkan
disaat yang tepat.

Tipikal Orang Indonesia

Secara psikologis, orang Indonesia itu banyak gengsi dan gila tampil (tau ya maksud saya)..jangankan barang, untuk memilih pendidikan saja, mereka cari yg mahal, padahal belum tentu baik kualitasnya.."klu sekolah disekolah mahal, pasti ada prestise nya".
Jadi orang itu bela-belain mengeluarkan kocek besar demi merek. Itulah barang-barang mahal spt tas atau sepatu, bahkan jam banyak dipalsukan.....
Beda dengan orang Eropa, mereka lebih melihat fungsi dan feature.

Ghibah atau Menggunjing

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid

Dalam banyak pertemuan di majlis, seringkali yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing umat Islam. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang hal tersebut, dan menyeru agar segenap hamba menjauhinya. Allah menggambarkan dan mengidentikkan ghibah dengan sesuatu yang amat kotor dan menjijikkan. Allah berfirman :

“Artinya : Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya”.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan makna ghibah dalam sabdanya :

“Artinya : Tahukah kalian apakah ghibah itu ? “Mereka menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. “Beliau bersabda :”Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.” Ditanyakan : “Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu terdapat pada saudaraku ? “Beliau menjawab : “Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya”.

Jadi, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka . Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya , dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya”.

Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain, untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam amat menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.

“Artinya : Barangsiapa menolak kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya”.



* http://blog.re.or.id/ghibahmenggunjing.htm

Selasa, 28 September 2010

Doa Sholat Tahajud

Apabila Rosulullah SAW shalat tahajud di waktu malam,
beliau membaca:

اَللَّھُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْھِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَیِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْھِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْھِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْھِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنّةُُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِیُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللَّھُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَیْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَیْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَیْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلَھَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلَھِيْ لاَ إِلَھَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji,
Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-
Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan
bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau
Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan
bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau
benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu
dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka
adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah
benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-
Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah,
kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal,
kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat
(kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan
ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan
datang. Engkaulah yang mendahulukan dan
mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah
kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada
Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

Ketika menerangkan salat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat diantara yang melaksanakannya dan diantara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung diatas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang diantaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...[2] [3]
[sunting]

Kamis, 23 September 2010

Manusia yang Beruntung

Bangsa ini butuh orang-orang yang senantiasa menggunakan kemampuannya untuk perbaikan bukan manusia-manusia yang hanya memikirkan kekuasaan, kekayaan, jabatan, atau populeritas. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukan nantinya akan dipertanggungjawabkan di Akhirat kelak.

Itulah manusia yang muflih (beruntung) yaitu mereka yang beriman kepada Allah, Al quran, hari akhir, mendirikan sholat, menunaikan zakat. mereka adalah orang yang senatiasa menggali potensi untuk mewujudkan kemaslahatan dan kebaikan, bukan menciptakan kemungkaran dan kerusakan Wallahu A'alam.


* Republika (Hikmah Oleh Ade Nurdin)

Selasa, 21 September 2010

Sang Pencerah

Ada salah satu percakpan adegan yang diingat pada film Sang Pencerah yaitu ketika KH. Ahamad Dahlan mengajari santri dimana ada seorang santri yang bertanya; Apakah agama itu? KH. Ahmad Dahlan menjawab dengan cara memainkan biola yang membuat para santri merasakan kenikmatan dari irama alunan biola sang Kyai. Kemudian Kyai memerintahkan salah satu santri untuk coba memainkan biola menghasilkan suara yang sungguh tidak enak di dengar, Baru disitu KH. Ahmad Dahlan menerangkan bahwa orang beragama harus tau aturan/hukum, maka apabila kita tahu aturanya maka akan menjadi enak menjalaninya.

Kamis, 16 September 2010

Renungan Hidup

Yang Jauh itu WAKTU

Yang dekat itu MATI

Yang besar itu NAFSU

Yang berat itu AMANAH

Yang mudah itu BERBUAT DOSA

Rabu, 15 September 2010

Kesabaran

Allah akan memeberikan hikmah pada orang-orang yang berikhtiar dan bersabar....

Selasa, 14 September 2010

ZALIM

Ancaman bagi orang yang zalim dan tidak;

Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan, keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:

"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal 8:25).

Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syar’i, wajib hukumnya bagi orang yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk menghilangkan kemunkaran itu.

Definisi zalim: Zalim (Arab: ظلم, Dholim) adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya

*http://id.wikipedia.org/wiki/Zalim

THR

Obrolan Prajurit di sebuah kerajaan:


Prajurit 1 : Jalan2 pada macet di hari besar ini, Thr dapat berapa di distrik barat??

Prajurit 2 : Di distrik barat ga ada Thr kan ga boleh/ga dianggarin untuk Thr

Prajurit 1 : Ha.. ha.. ha.., berarti yang pegang duit kurang cerdas & kurang gaul, sebenarnya bisa di taruh di tunjangan tahunan seperti gaji ke 13, kalo untuk kesejahteraan kan tiap bulan, Nah... kalo ini setahun sekali.

Prajurit 2 : Emang kamu dapat berapa??

Prajuri 1 : Sedikit, di bawah lima ratus ribu tapi lumayan dapat Thr.

Prajurit 2 : Itu yang resmi dianggarkan.? trus Thr yang gak dianggarkan dpt berapa??

Prajurit 1 : Ya.. cukup buat beli kupat tahu

Prajurit 2 :
Kupat tahu yang berlapis emas. Sing ingat ke rakyat mas..

Prajurit 1 : Rakyat yang mana.? Alamatnya dimana.? semuanya gak jelas. ada rakyatnya adipati, ada rakyatnya hulubalang, ada rakyatnya dewan, ada rakyatnya LSM, jadi rakyat yang mana..???

Prajurit 2 : Oohh... gitu ya.? dulu kamu waktu masih belajar di negeri bedugul pernah ngomong "Seorang pegawai kerajaan itu banyak uang yang gak benar, kita harus hati2 jangan sampe ketularan yang lain, klo dana buat rakyat ya.. harus buat rakyat, kalo dana buat ngebangun ya.. harus buat ngebangun jangan sampe di korupsi itu uang rakyat".

Prajurit 1 : Ya.. beda dulu mah rakyatnya masih jujur & polos, sekarang orang rakyat yang kaya ngaku miskin supaya dapat berobat gratis, sekolah gratis, dapat tabung gas gratis, serba pengen gratis. Orang2 bawa proposal mengharap bantuan ke kerajaan gak bisa mandiri. Jadi rakyat yang mana..?????

Prajurit 2 : Berarti kamu terpengaruh ama orang2 lain dong.! gak konsisten sama omongan yang dulu

Prajurit 1 : Aku gak ikut2tan... tapi lingkungan dari dulu yang sudah terbentuk... Jadi preman deh.., Bingung juga sih..

Selasa, 07 September 2010

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

1 Syawal 1431 H


Minal aidzin Walfaidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin




Penulis

Kamis, 02 September 2010

Coba Jadi Orang Tua Yang Baik

Bagaimana sebenarnya cara membimbing anak yang baik? Biasanya orang tua selalu percaya pada diri sendiri bahwa cara dia membimbing anak telah baik mungkin dilihat dari diamemberikan segalah kebutuhan anak yang terpenuhi.

Namun bukan itu saja yang dibutuhkan anak untuk menjadi orang yang baik, sudahkah orang tua memberikan:
1. Perhatian secara obyektif, jangan di manja.
2. Memberikan konsep benar dan salah dalam menghadapi masalah sehingga seorang anak tidak berfikir menjadi hedonis.
3. Berkomunikasi dan awasi selalu aktivitas anak
4. Bekali dengan pendidikan agama
5. Selalu berdoa pada Allah agar menjadi anak yang sholeh.

Atau pembaca punya pendapat lain.

Kehalalan Harta

Kehalalan Harta, judul ini yang di ungkapkan oleh pemberi kultum ba'da sholat dhuhur di Masjid Raya Sumber. kehalalan harta bukan sekedar dari zat atau gizi tapi juga bagaimana cara mendapatkan harta tersebut, karena harta yang tidak halal akan mennyebabkan sesorang menjadi:

1. Seorang yang terbiasa mengkonsumsi harta haram jiwanya akan meronta-ronta.
2. Merasa tidak tenang, tanpa diketahui sebabnya.
3. Mudah marah
4. Berkata bohong
4. Kegelisahan demi kegelisahan akan terus menyeretnya ke lembah yang semakin jauh dari Allah.
5. Lama kelamaan ia tidak merasa lagi berdosa dengan kemaksiatan.

akhlaknya. Ia merasa tidak enak kalau tidak berbuat keji. Karenanya tidak mungkin harta haram -sedikit apalagi banyak- mengandung keberkahan. Allah sangat membenci harta haram dan pelakunya. Seorang yang terbiasa menikmati harta haram doanya tidak akan Allah terima: Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa ada seorang musafir, rambutnya kusut, pakaiannya kumal, menadahkan tangannya ke langit, memohon: yaa rabbi yaa rabbi, sementara pakaian dan makanannya haram, mana mungkin doanya diterima (HR. Muslim)