Untuk Diri Terus Istiqomah

Kamis, 30 Desember 2010

Selamat Tinggal 2010, Selamat Datang 2011

Tinggal hitungan jam kita akan meninggalkan 2010
Semoga tahun 2011 banyak memberikan hal positif yang dapat bermanfaat bagi hidup

Rabu, 22 Desember 2010

Tetap Bisa Cari Solusi

Tetap Bisa Cari Solusi
Mimpi buruk yang dialami Baginda Raja Harun Al Rasyid tadi malam menyebabkan Abu Nawas diusir dari negeri Baghdad. Abu Nawas tidak berdaya. Bagaimana pun ia harus segera menyingkir meninggalkan negeri Baghdad hanya karena mimpi. Masih jelas terngiang-ngiang kata-kata Baginda Raja di telinga Abu Nawas.

"Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki tua. la mengenakan jubah putih. la berkata bahwa negerinya akan ditimpa bencana bila orang yang bernama Abu Nawas masih tetap tinggal di negeri ini. la harus diusir dari negeri ini sebab orang itu membawa kesialan. ia boleh kembali ke negerinya dengan sarat tidak boleh dengan berjalan kaki, berlari, merangkak, melompat-lompat dan menunggang keledai atau binatang tunggangan yang lain."

Dengan bekal yang diperkirakan cukup Abu Nawas mulai meninggalkan rumah dan istrinya. Istri Abu Nawas hanya bisa mengiringi kepergian suaminya dengan deraian air mata.

Sudah dua hari penuh Abu Nawas mengendarai keledainya. Bekal yang dibawanya mulai menipis. Abu Nawas tidak terlalu meresapi pengusiran dirinya dengan kesedihan yang terlalu mendalam. Sebaliknya Abu Nawas merasa bertambah yakin bahwa Tuhan Yang Maha Perkasa akan segera menotong keluar dari kesulitan yang sedang melilit pikirannya. Bukankah tiada seorang teman pun yang lebih baik daripada Allah SWT dalam saat-saat seperti itu?

Setelah beberapa hari Abu Nawas berada di negeri orang, ia mulai diserang rasa rindu yang menyayat-nyayat hatinya yang paling dalam. Rasa rindu itu makin lama makin menderu-deru seperti dinginnya jamharir. Sulit untuk dibendung. Memang, tak ada jalan keluar yang lebih baik daripada berpikir. Tetapi dengan akal apakah ia harus melepaskan diri? Begitu tanya Abu Nawas dalam hati. Apakah aku akan meminta bantuan orang lain dengan cara menggendongku dari negeri ini sampai ke istana Baginda? Tidak! Tidak akan ada seorang pun yang sanggup melakukannya. Aku harus bi­sa menolong diriku sendiri tanpa melibatkan orang lain.

Pada hari kesembilanbelas Abu Nawas menemukan cara lain yang tidak termasuk larangan Baginda Raja Harun Al Rasyid. Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, Abu Nawas berangkat menuju ke negerinya sendiri. Perasaan rindu dan senang menggumpal menjadi satu. Kerinduan yang selama ini melecut-lecut semakin menggila karena Abu Nawas tahu sudah semakin dekat dengan kampung halaman.

Mengetahui Abu Nawas bisa pulang kembali, penduduk negeri gembira. Desas-desus tentang kembalinya Abu Nawas segara menyebar secepat bau semerbak bunga yang menyerbu hidung.

Kabar kepulangan Abu Nawas juga sampai ke teli­nga Baginda Harun Al Rasyid. Baginda juga merasa gembi mendengar berita itu tetapi dengan alasan yang sama sekali berbeda. Rakyat gembira melihat Abu Nawas pulang kembali, karena mereka mencintainya. Sedangkan Baginda Raja gembira mendengar Abu Nawas pulang kembali karena beliau merasa yakin kali ini pasti Abu Nawas tidak akan bisa mengelak dari hukuman.

Namun Baginda amat kecewa dan merasa terpukul melihat cara Abu Nawas pulang ke negerinya. Baginda sama sekali tidak pernah membayangkan kalau Abu Nawas ternyata bergelayut di bawah perut keledai. Sehingga Abu Nawas terlepas dari sangsi hukuman yang akan dijatuhkan karena memang tidak bisa dikatakan teiah melanggar larangan Baginda Raja. Karena Abu Nawas tidak mengendarai keledai.
Diposkan oleh Kisah7 di 19.42

Label: Abu Nawas

Sumber:http://alkisahteladan.blogspot.com/2009/09/tetap-bisa-cari-solusi.html

Kisah Abu Nawas " Menipu Tuhan"

Menipu Tuhan

Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit.

Diantara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya,

"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang pertama.

"Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan." kata Abu Nawas.

Orang pertama puas karena ia memang yakin be­gitu.

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang lebih utama, orang yang menger­jakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang tidak mengerjakan keduanya." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang kedua.

"Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan." kata Abu Nawas. Orang kedua langsung bisa mencerna jawaban Abu Nawas.

Orang ketiga juga bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang iebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang menger­jakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa besar." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang ketiga.

"Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu." jawab Abu Nawas. Orang ketiga menerima aiasan Abu Nawas. Kemudian ketiga orang itu pulang dengan perasaan puas.

Karena belum mengerti seorang murid Abu Nawas bertanya.

"Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda?"

"Manusia dibagi tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati."

"Apakah tingkatan mata itu?" tanya murid Abu Nawas. "Anak kecil yang melihat bintang di langit. la mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata." jawab Abu Nawas mengandaikan.

"Apakah tingkatan otak itu?" tanya murid Abu Nawas. "Orang pandai yang melihat bintang di langit. la mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan." jawab Abu Nawas.

"Lalu apakah tingkatan hati itu?" tanya murid Abu Nawas.

"Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. la tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang me­ngerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan KeMaha-Besaran Allah."

Kini murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa per­tanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda. la bertanya lagi.

"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?"

"Mungkin." jawab Abu Nawas.

"Bagaimana caranya?" tanya murid Abu Nawas ingin tahu.

"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa." kata Abu Nawas

"Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru." pinta mu­rid Abu Nawas

"Doa itu adalah : llahi lastu HI firdausi ahla, wala aqwa'alan naril jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzanbil 'adhimi.

Sedangkan arti doa itu adalah : Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tetapi aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.

Doa Rasululloh

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.

Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Doa itu adalah ibadah” (HR: Tirmidzi)

Di antara doa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, yang artinya: “Ya Alloh, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)

Di antara doa beliau adalah, yang artinya: “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain.” (HR: Abu Daud)

Demikian pula doa berikut ini: “Ya Alloh, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (HR: At-Tirmidzi)

Di antara permohonan beliau kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa memohon kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Sumber: http://akhlaqmuslim.wordpress.com/2007/03/09/doa-doa-rasululloh/

Rumah

A'UUDZU BIKALIMAATILLAHIT TAAMMAH, MIN' SYARRIMAA KHOLAQ

Minggu, 19 Desember 2010

Haji

Haji (Bahasa Arab: حج‎, Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Kamis, 09 Desember 2010

Zaitun, si Mungil Penggempur Kolestrol

Buah mungil ini berwarna hitam dan hijau ini tersohor sebagai bahan perawatan kecantikan. Ternyata si mungil dari Siria ini sangat bersahabat baik buat jantung. Jika Anda mempunyai kadar lkolesterol tinggi bersahabatlah dengan buah yang baik ini!

Belakangan ini banyak produk - produk kecantikan yang menawarkan manfaat dari buah mungil ini, mulai dari perawatan rambut hingga perawatan tubu. Ternyata, si mungi ini punya manfaat lain. Bukan hanya membuat kulit mulus, namun juga menjaga kesehatan jantung anda.

Minyak zaitun dikenal di dunia internasional dengan sebutan Olive oil. Zaitun sendiri berasal dari bahasa Arab. Bahasa Yunani (eliolado). Minyak zaitun adalah simbol kemurnian dan kebaikan, sedangkan ranting zaitun mewakili kedamaian dan kemakmuran. Pohon zaitun tertua ditanam pertama kali di daerah Syria.

Buah yang memiliki nama latin Olea europaea adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah atau dibuat acar. Minyak zaitun extra virgin, minyak yang dihasilkan dari proses penggilingan, mengandung 0.8% derajat keasaman dan dinilai sebagai minyak yang rasanya prima

Buah zaitun segar yang baru dipanen harus dibawa langsung ke pemerahan, jika tidak, maka akan merusak aroma wangi minyaknya. Jika diperah 8 kg buah zaitun berserta bijinya akan menghasilkan 1 kg minyak extra virgin olive oil. Normalnya satu pohon zaitun dapat menghasilkan 20 kg hingga 100 kg, itu tergantung besarnya pohon.

Seperti yang dilansir times of india, tidak hanya minyaknya yang dapat dimanfaat, namun buahnyapun dapat dinikmati sebagai camilan sehat bagi yang sedang berdiet. Zaitun memiliki dua warna yang mempesona, hijau dan hitam.

Jika punya masalah dengan kolestrol darah, minyak zaitun ampuh membantu mengontrolnya. Cara ini terbilang efektif, sebab minyak zaitun sangat mudah dicerna kerena minyak ini memiliki lemak tak jenuh tunggal. Selain itu buahnya pun dapat dicampurkan ke dalam salad sayuran atau dimakan dengan roti gandum.

Minyak zaitun dapat ditambahkan pada hidangan pedas atau makanan asam. Tambahkan minyak zaitun pada saus, makanan berkuah atau sebagai bumbu isian. Campurkan minyak tersebut dengan bawang merah, putih dengan bumbu oregano, thyme dan lain – lain, untuk saus pasta. Jika dipakai untuk merendam makanan, rasa minyak zaitun meresap ke dalam daging sehingga lebih enak.

Sebaiknya simpan minyak zaitun dalam suhu ruangan, jangan terkena terik matahari secara langsung dan taruh pada wadah tertutup rapat. Jangan menaruh dalam lemari es, sebab minyak ini akan membeku sehingga minyak menjadi padat dan tebal.


* http://www.detikfood.com/read/2010/12/09/174804/1514742/900/zaitun-si-mungil-penggempur-kolestrol?881104284

Selasa, 07 Desember 2010

Finishing Kayu

Finishing Melamine
Finishing Melamine adalah dengan metode penyemprotan cairan melamine sebagai finishing akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamine dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu.

Tahapan kerja melamine:
- Permukaan kayu harus kering dan bebas dari debu, dan kotoran kemudian amplas permukaan kayu dengan kertas gosok no 180 searah dengan serat kayu sampai permukaan kayu menjadi halus.
- Isi pori-pori kayu dengan wood filler, usahakan warna wood filler sesuai dengan warna yang diinginkan. Setelah kering gosok dengan amplas no 240 sampai permukaan kayu terlihat halus lagi.
- Warnai dengan wood stain sesuai dengan warna yang diinginkan, aplikasikan dengan kuas kemudian lap dengan kain majun putih sebelum kering.
- Kemudian semprotkan dengan spray sanding sealer. Tunggu sanding sealer sampai kering. Mungkin kering sekitar 2 – 3 jam. Kemudian gosok sampai halus.
- Setelah itu lapisi dengan clear. Dalam lapisan akhir ini kita bisa memilih clear gloss atau dof sesuai dengan selera kita.
Finishing duco adalah dengan metode penyemprotan cairan Cat Solid sebagai finishing akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna solid, karena finishing sistem duco dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan kesan elegan pada tahap akhirnya.

Finishing Duco
Tahapan kerja Duco:
- Permukaan kayu harus kering dan bebas dari debu, dan kotoran kemudian amplas permukaan kayu dengan kertas gosok no 1,5 searah dengan serat kayu sampai permukaan kayu menjadi halus.
- Permukaan kayu di kuas dengan resin hingga rata, setelah kering di gosok dengan kertas amplas no 1 hingga halus.
- Setelah halus permukaan kayu dilapis dengan dempul. Setelah dempul kering kemudian di gosok lagi dengan kertas gosok no 1
- Kemudian permukaan kayu tersebut di spray atau semprot dengan epoxy. baru di gosok dengan kertas gosok no 240 sampai halus.
- setelah itu semprotkan dengan cat / duco dasar. Agar pengerjaannya menjadi halus. Usahakan warna dasar sesuai dengan warna yang diinginkan. Apabila masih ada permukaan yang kelihatan kasar bisa digosok dengan kertas gosok no 600.
- Semprotlah dengan warna yang sesuai selera kita hingga rata.
- Akhirnya permukaan yang sudah di duco tadi kita coating dengan clear. Sesuaikan clear yang diinginkan clear gloss atau doff atau semi.
Itulah tahapan pengerjaan dari melamine dan duco.